Makalah Komunikasi dan Etika Profesi “Hambatan berkarir dikantor”
Sugeng enjang sadayanaaa..
Pada kesempatan kali ini aku mau share salah satu tugas aku jaman masi sering nugas dulu hohoho maklum sekarang kan udah ga nugas lagi #sombong dong wkekek
Pada kesempatan kali ini aku mau share salah satu tugas aku jaman masi sering nugas dulu hohoho maklum sekarang kan udah ga nugas lagi #sombong dong wkekek
Latar
Belakang Masalah
Setiap manusia memiliki serangkaian kebutuhan yang harus
dipenuhi baik itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik
seperti makan, minum, pakaian dan perumahan, kebutuhan ini akan terpenuhi
apabila seseorang memiliki uang. Seseorang harus bekerja untuk memperoleh uang,
walaupun uang bukan satu-satunya alasan mengapa orang bekerja. Menurut Pandji
Anoraga (1992:11) “Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapai,
dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukan akan membawanya kepada
suatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya”. Sebelum
seseorang bekerja seseorang harus memilih pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.
Ketika kita dihadapkan dalam pemilihan karir, maka akan
timbul pertanyaan-pertanyaan dalam diri, pekerjaan apa yang harus saya pilih.
Apakah saya akam menjadi guru? Apakah saya akan menjadi wiraswasta? Apakah saya
akan menjadi pengacara atau pilot? Dan banyak lagi pertanyaan- pertanyaan lain
yang muncul. Menentukan suatu pilihan memang tidaklah mudah banyak hal yang
harus diperhitungkan, begitupun dalam pemilihan karir.
Pemilihan karir merupakan suatu proses untuk memilih suatu
pekerjaan tertentu. Seseorang akan mempertimbangkan beberapa pilihan pekerjaan
yang didasarkan atas berbagai faktor diantaranya kesesuaian internal seperti
minat,kemampuan, dan nilai-nilai, dukungan orang tua, pengaruh teman sebaya,
dan lain-lain. Seiring proses pemilihan tersebut, ia akan melakukan eksplorasi
terhadap diri sendiri, bidang studi, dan pekerjaan yang mungkin akan menjadi
pilihannya. Proses ekplorasi akan memungkinkan seseorang mengenal dirinya
meliputi minat, bakat, dan kemampuan yang dimilikinya. Proses eksplorasi juga
memungkinkan dirinya untuk semakin mengenal dunia kerja dan hal-hal yang
berhubungan dengan pekerjaan. Ia akan menentukan pilihannya, yaitu karir apa
saja yang sesuai dengan dirinnya.
Memilih dan merencanakan karir merupakan salah satu tugas
perkembangan pada masa remaja. Hakikat tugas perkembangan tujuan tugas ini
adalah memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan
mempersiapkan diri memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki
pekerjaan tersebut. Dasar psikologis studi tentang minat remaja, menunjukkan bahwa perencanaan dan persiapan pekerjaan
merupakan minatnya yang pokok, baik remaja pria maupun wanita yang berusia
15-16 (Syamsu Yusuf LN, 2006:83).
Setiap proses atau tahap yang mengarah pada pemilihan karir
yaitu pemilihan jurusan di sekolah akan berpengaruh pada pemilihan jurusan dan
penentuan perguruan tinggi kelak, dan akan jadi apa kelak. Proses ini merupakan
serangkaian proses untuk perencanaan masa depan terutama dalam bidang karir.
Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan karir tidak semata dalam pemilihan
pekerjaan semata. Dapat dikatakan prosesnya cukup panjang.
Dapat dikatakan pola asuh orang tua mempunyai hubungan yang
erat dengan pemilihan karir anak. Dalam hubungan orang tua dan anak, kadang
anak mereka sering harus belajar menyesuaikan diri dengan aturan yang dibuat
oleh orang tua. Ada tiga macam bentuk pengasuhan yang biasa digunakan oleh
orang tua antara lain yaitu (1) pengasuhan otoriter, (2) pengasuhan demokratis,
(3) pengasuhan Permissif.
Pola asuh yang berbeda-beda akan menghasilkan sikap,
kepribadian dan perilaku yang berbeda-beda juga terutama dalam pengambilan
keputusan. Ada anak yang bebas menentukan pilihannya sendiri ada pula yang
selalu harus mengikuti keputusan orang tua hal ini tergantung pola asuh yang
diterapkan orang tua. Siswa SMA berada pada masa remaja dimana mereka sudah
harus mempersiapkan dan memilih karir untuk masa depannya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Jamilah (2005)
mengenai hambatan-hambatan yang mempengaruhi ketepatan pilihan karir siswa.
Hasil dari penelitian tersebut terdapat hambatan internal dan hambatan eksternal.
Salah satu hambatan eksternal adalah orang tua dan presentasenya 79,1% yaitu
pada katagori tinggi, artinya bahwa dalam pemilihan karir siswa orang tua
kurang mendukung serta terlalu memaksakan keinginan atau hendaknya terhadap
karir yang dipilih anaknya bahkan siswa tidak memiliki pilihan pekerjaan atau
karir.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Pudji Hartuti (2002)
mengenai hubungan antara kesan anak tentang pola asuh orang tua, sikap sosial,
minat karir, dan pilihan karir : pengujian teori Roe dalam konteks
sosio-kultural Indonesia. Hasil penelitian didapat adanya hubungan positif
secara signifikan tersebut adalah kesan anak tentang pola asuh orang tua dengan
sikap sosial dan minat karir dengan pilihan karir.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat diketahui
bahwa memang ada keterkaitan antara orang tua dengan pilihan karir anak.
Terbukti ternyata orang tua menjadi salah satu hambatan eksternal dalam
pemilihan karir anak. Penelitian yang lain kesan anak tentang pola asuh orang
tua dengan sikap sosial dan minat karir dengan pilihan karir hasilnya adanya
hubungan positif secara signifikan. Lebih lanjut peneliti ingin mengkhususkan
melakuan penelitian mengenai pola asuh demokratis.
Pola asuh demokratis merupakan perpaduan antara pola asuh
otoriter dan pola asuh Permissif. Pola asuh demokratis orang tua lebih hangat
penuh kasih sayang. Orang tua juga lebih demokratis pada anak, anak lebih bisa
menentukan pilihannya anak dilatih untuk bertanggung jawab namun orang tua
tetap memberi pengawasan sehingga anak tidak di lepas begitu
saja masih dalam batasan normatif. Orang tua demokratis lebih bisa
merangsang anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, bebas memilih,
bisa menyelesaikan tugas-tugas atau hal-hal yang dikehandaki, namun orang tua
tetap mengarahkan.
B. Landasan Teori
Karir
adalah semua jabatan/pekerjaan yang dimiliki/dipegang selama kehidupan kerja
seseorang. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan
seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti
proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
Karir
adalah perjalanan yang dilalui seseorang selama hidupnya. Menurut Handoko (2000
: 123), karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang
selama kehidupan kerja seseorang. Dengan demikian karir menunjukkan
perkembangan para pegawai secara individual dalam jenjang jabatan atau
kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu
organisasi.Terdapat dua cara pendekatan untuk memahami makna karir Irianto
(2001:93).
Pendekatan
pertama memandang karir sebagai pemilikan (a property) dan occupation atau
organisasi. Dimana karir dapat dilihat sebagai jalur mobilitas di dalam
organisasi yang tunggal.
Pendekatan
kedua memandang karir sebagai suatu properti atau kualitas individual dan bukan
okupsi atau organisasi. Setelah setiap individu mengakumulasikan serangkaian
jabatan, posisi, dan pengalaman tertentu pendekatan ini mengakui kemajuan karir
yang telah dicapaiseseorang.
Menurut
kol. Susilo Martoto, perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu
meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
Keberhasilan
karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Pendidikan formalnya
b. Pengalaman kerjanya
c. Sikap atasannya
d. Prestasi kerjanya
e. Bobot pekerjaanya
f. Adanya lowongan jabatan
g. Produktifitas kerjanya
Tujuan
atau sasaran karir adalah “posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh
seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua persyaratan dan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.” Tujuan atau
sasaran karir tidak otomatis tercapai bila seorang pegawai memenuhi syarat yang
harus dipenuhi karena untuk menduduki suatu karir tertentu, kadang- kadang
harus memenuhi syarat- syarat yang seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada
tidaknya lowongan jabatan yang dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi
dari pimpinan, dan ada tidaknya kandidat lain yang sama kualitasnya, semua itu
dapat membatasi kemajuan karir seorang pegawai.
Dalam berkarir diperlukan adanya Managemen Karir.Managemen
Karir sendiri adalah proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan
mengembangkan dengan lebih baik keahlian dan minat karir mereka dan untuk
memanfaatkan keahlian da minat ini dengan cara yang paling efektif.Manajemen
karir individu sebagai manajemen karir yang dilakukan secara individu dengan
tujuan menetapkan perencanaan da perkembangan karirnya selanjutnya
Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba
untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan organisasi untuk
merekrut karyawan (Gutteridge, 1976).
Manfaat Perencanaan Karir
Pengembangan karier memberikan petunjuk tentang siapa
diantara para pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan di masa depan
dan dengan demikian suplai intenal melalui karyawan dari dalam perusahaan dapat
lebih tejamun. Berarti organisasi tidak selalu harus mencari tenaga kerja dari
luar organisasi untuk mengisi lowongan yang terjadi karena berbagai hal seperti
adanya pekerja yang berhenti, diberhentikan memasuki usia pensiun atau meninggal
dunia.Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan
karier para anggota organisasi meumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan
komitmen organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai. Sika demikian
pada umumnya mengakibatkan keinginan pindah ke organisasi berusaha memelihara
kepentingan dan memuaskan kebutuhan para anggotanya.
Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat kemampuan yang belum digunakan secara optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata. Dengan adanya sasaran karier yang jelas para pegawai terdorong untuk mengembangkan potensi tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan produktif dibarengi oleh perilaku positif sehingga organisasi semakin mapu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya, dan para pegawai pun mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi
Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat kemampuan yang belum digunakan secara optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata. Dengan adanya sasaran karier yang jelas para pegawai terdorong untuk mengembangkan potensi tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan produktif dibarengi oleh perilaku positif sehingga organisasi semakin mapu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya, dan para pegawai pun mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi
Perencanaan karier mendorong para pekerja untuk bertumbuh
dan berkembang, tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam
arti profesional.
Perencanaan karir adalah suatu proses yang digunakan
seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk meD.
nyesuaikan tujuan karir da kemampuan untuk mengisinya secara sistematis.
Langkah-langkah
perencanaan karir :
·
Menilai diri sendiri
·
Menetapkan tujuan karir
·
menyiapkan rencana-rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan karir
·
melaksanakan rencana-rencana
Proses Managemen Karir
TAHAP 1 : Career Exploration
Didasarkan pada tingkat exploration behavior dikembangkan
oleh vocational psychologist. Exploraion behavior mental atau fisik aktifitas
seseorang. Dalam hal ini diperlukan diperlukan informasi mengenai individu
tersebut dalam lingkungan. Informasi digunakan untuk pengembangkan individu dan
accupational concept.
TAHAP 2 : Development of Career Goal
Menurut goal setting theory, tujuan aka mempengaruhi perilaku
melalui direct attentions, stimulating effort, serta facilitating the
development strategies (Loke dan Lartham) kemampuan dan keahlian lewat
pengalaman kerja. Jadi kemajuan karir diperoleh dalam pengabdian
TAHAP 3 : Political System
Terutama pada perusahaan yang quasimatrix, seperti
perusahaan telekomunikasi, akuntansi dan projek-projek kompleks yang ada dalam
organisasi. Oleh James Rosenbaum disebut sebagai metode allokasi turnamen.yakni
bersaing untuk memperebutkan kesempatan.
Pedoman Dalam
Managemen Karir
·
Hindarkan Kejutan Realitias
·
Berikan pekerjaan awal yang menantang
·
Berikan tinjauan pekerjaan yang realistis dalam
perekrutan
·
bersikap menuntut
·
adakan rotasi pekerjaan da pelacakan pekerjaan
·
tingkatka penilaian prestasi yag berorientasi
pada karir
·
dorongan aktifitas perencanaan karir
C. Pembahasan
Perencanaan
karir merupakan proses yang disengaja di mana
dengan melaluinya seseorang
menjadi sadar akan
atribut-atribut yang berhubungan
dengan karir personal dan
serangkaian langkah sepanjang
hidup memberikan sumbangan pemenuhan karir. Tanpa adanya sebuah proses
yang dipersiapkan dengan matang, seseorang kemungkinan akan gagal untuk
mencapai karirnya kecuali orang tersebut adalah yang bejo. Menurut kami,
berikut adalah beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya karir yang kita
citakan:
1. Pemahaman Diri
Dalam
menentukan karir, kita harus mengetahui keadaan diri kita sendiri. Dalam
memahami diri, banyak penjelasan yang dapat digali mengenai diri kita, seperti
kelebihan dan kekurangan kita , kepribadian, kebutuhan-kebutuhan pokok, cara
hidup yang kita inginkan, minat dan bakat, cita-cita dan harapan kita kedepan,
serta apa saja yang penting bagi kita. Semakin paham akan diri kita sendiri,
maka potensi kita untuk mencapai karir yang kita citakan akan mudah kita
dapatkan.
2. Bakat, Kemampuan, dan Potensi
Bakat
adalah kemampuan yang terus diasah atau suatu ihwal yang dibawa sejak lahir.
Kemampuan adalah suatu kecakapan yang diperoleh setelah memperoleh pengalaman
atau pelajaran. Potensi adalah semua kekuatan atau kecakapan yang dimiliki baik
itu di bawa sejak lahir maupun yang diperoleh dari pengalaman dan pelajaran.
Setiap manusia dilahirkan ke dunia ini dilengkapi dengan bakat/kemampuan yang
melekat padanya. Semakin memahami bakat, kemampuan dan potensi yang kita miliki
maka akan semakin tepat dan mudah kita dalam mencapai karir yang kita citakan.
Semakin tepat kita meletakan posisi sesuai kemampuan kita, maka proses yang
kita hadapi untuk menunjang karir akan semakin mudah.
3. Minat
Minat
merupakan rasa tertarik kita pada sesuatu yang disebabkan beberapa faktor.
Minat seseorang berhubungan dengan senang atau tidaknya terhadap suatu bidang
tertentu. Setiap orang yang mempunyai minat yang berbeda, walaupun diantaranya
ada juga yang sama. Minat muncul
berdasarkan bakat yang ada. Dengan kata lain apabila seseorang mempunyai bakat
dibidang seni lukis, maka ia berminat untuk mengikuti les lukis. Selain itu,
minat juga dapat muncul karena ada pengaruh dari luar. Minat seseorang bisa
berubah karena adanya pengaruh dari luar seperti lingkungan dan kebutuhan.
Berdasarkan ketentuan diatas tentang minat, maka diharapkan minat yang didasari
oleh bakat, kemudian dikembangkan secara maksimal dan ditunjang oleh fasilitas
yang diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Meskipun
kita telah meluruskan hal-hal yang mempengaruhi karis seperti yang telah dipaparkan diatas, tentunya dalam
prosesnya akan terdapat banyak hambatan. Salah satu hambatan yang memiliki
porsi besar dalam menggapai karir adalah hambatan dari diri kita sendiri.
Hambatan dari faktor kemampuan diri adalah salah satu faktornya. Faktor
kemampuan diri antara lain keadaan fisik, kemampuan/kecakapan atau kecerdasan
(IQ), keterampilan, bakat, minat dan keterbatasan diri yang merupakan faktor
penghambat utama sehingga sebaiknya dalam menentukan cita-cita harus
disesuaikan dengan keadaan fisik kita. Selain itu, kadangkala kita juga
tersandung oleh prasangka. Prasangka merupakan anggapan pada sesuatu yang tidak
benar. Prasangka sering menghambat kita dalam pergaulan, seperti diketahui
bahwa sifat setiap orang berbeda, begitu juga dengan sifat setiap suku bangsa.
Prasangka yang pernah dialami pasti akan menimbulkan hambatan. Dengan
mengetahui bahwa prasangka itu menimbulkan hambatan maka setiap orang akan
berusaha mengatasinya. Selain hambatan dari dalam diri, ada juga hambatan yang
timbul dari faktor lingkungan. Hambatan yang berasal dari faktor lingkungan
yaitu keinginan orang tua, keadaan sosial, pendapat orang tua atau teman,
pendapat masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat.
Dari
beberpapa hambatan baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungan
luar, kami maka diperlukan cara untuk mengatasi hambatan tersebut.
1. Melakukan apa yang kita dapat lakukan.
Dengan
melakukan hal sesuai dengan kemampuan kita dan tidak muluk-muluk pada cita-cita
yang jauh dari beberapa factor pendukung pencapaian karir, maka karir kita akan
berjalan dengan baik waktu demi waktu.
2. Bersabar
Keberhasilan
tidak pernah datang secara instan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
melatih kesabaran diri sekaligus mematangkan mental kita dalam menghadapi
kegagalan.
3. Percaya pada kemampuan diri
Semakin
percaya dengan kemampuan yang kita miliki maka akan diri kita akan termotivasi
tersendiri untuk menunjang karir dengan baik. Pada dasarnya, orang yang merasa
ragu pasti pada akhirnya akan mengalami kegagalan.
4. Selalu berfikir positif
Dengan
selalu berfikir positif, maka kira tidak akan ragu dengan jalan yang kita
telusuri.
5. Fokus dengan karir yang kita citakan
Fokus
adalah salah satu hal yang krusial bagi kita yang sedang dalam proses
pencapaian cita-cita. Dengan selalu fokus terhadap yang kita citakan, maka
masalah yang selalu membisiki kita dalam beraktifitas tidak akan mempengaruhi
tercapainya karir.
Mengatasi Hambatan-hambatan
Internal
Untuk
mencapai suatu tujuan, entah itu sukses dalam karir atau pekerjaan, studi, atau
apapun itu, tidak tertutup kemungkinan kita akan menghadapi berbagai hambatan
atau kesulitan, yang berasal dari eksternal maupun internal (psikologis).
Hambatan yang kedua inilah
yang
terkadang justru lebih sulit diatasi, atau bahkan sulit dikenali. Kita sering
konflik dengan diri sendiri. Atau muncul keraguan bahkan pikiran-pikiran
negatif yang membuat kita tidak berani melangkah.
Karena
itu, agar langkah kita semakin mantap dalam mencapai cita-cita ataupun tujuan
kita, terlebih dahulu atasi hambatan-hambatan internal seperti berikut ini:
1. Rasa takut
Rasa
takut bisa bermacam-macam. Takut ditolak, takut gagal, atau rasa takut yang
tidak jelas, hanya sekedar takut. Jika Anda percaya bahwa Anda harus melakukan
sesuatu secara sempurna atau tidak melakukan sama sekali, Anda akan memberikan
tekanan yang besar pada diri Anda. Dengan kata lain, ketika Anda tidak merasa
yakin Anda mampu mendapatkan yang terbaik dalam hal yang Anda lakukan, lebih
baik Anda tidak melakukannya. Pemikiran seperti ini yang akan membuat Anda
tidak bisa mencapai kesuksesan, karena Anda tidak memberi kesempatan kepada
diri sendiri untuk sukses.
Untuk
mengatasi rasa takut, mulailah dengan mengakui, ada rasa takut dalam diri Anda.
Selama rasa takut itu ada di dalam alam bawah sadar Anda, rasa takut itu
mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan Anda. Kenali sumber-sumber keresahan Anda
secara sadar, dengan begitu kekuatannya akan berkurang. Cobalah untuk berbicara
dari hati ke hati dengan seorang teman, keluarga, ataupun terapis yang
mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan emosionalnya sendiri.
2. Pikiran negatif
Pikiran
Anda sendiri yang menyakitkan bisa menghambat Anda. Kita sering mengirimkan
begitu banyak pesan negatif pada diri sendiri, seperti "Saya kurang
pandai", "Saya tidak pernah bisa membuat keputusan yang baik"
dan sebagainya. Nah, mulailah amati pikiran- pikiran negatif Anda dan tulis di
buku catatan. Mintalah teman-teman dan kolega Anda untuk membahas setiap
komentar kritis yang Anda buat tentang diri Anda sendiri untuk membantu Anda
menjadi lebih sadar terhadap hal itu. Lalu analisa pesan-pesan tersebut. Apakah
pesan itu benar adanya. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, Anda akan mulai
mengubah cara Anda berpikir dan bertindak.
Berikutnya,
ketika Anda gagal, jangan mencaci maki diri Anda sendiri. Lebih baik pikirkan
penjelasan lain. Yang terpenting, ingatkan diri Anda bahwa untuk berubah
diperlukan keberanian dan kegigihan. Dan bahwa Anda berani sekalipun hanya
mencoba.
3. Rasa kewalahan
Atasi
setiap tugas besar selangkah demi selangkah. Jangan biarkan kesulitan atau
kebesaran itu mengintimidasi Anda. Dengan membagi tugas besar tersebut menjadi
bagian-bagian kecil yang bisa diselesaikan, akan mendatangkan beberapa
kesuksesan. Dan Anda akan tergerak untuk bergerak maju.
4. Kebiasaan menunda
Menunda
pekerjaan atau tugas adalah hambatan sukses terbesar dalam bidang apa saja. Dan
Anda mungkin harus membayar mahal untuk akibat yang ditimbulkannya. Rasa takut
mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak waktu dan energi dibandingkan
yang digunakan untuk menyelesaikan tugas itu.Cobalah atur waktu Anda, dan
cobalah untuk mengerjakannya secara nonstop untuk menyelesaikannya. Di akhir
jam yang ditentukan Anda sudah melakukan kemajuan. Gunakan energi Anda untuk
membakar hasrat dan keinginan untuk terus bergerak maju untuk memenuhi impian.
5. Kurang fokus
Kita
mudah tergelincir jika tujuan yang akan dicapai adalah beberapa bulan atau
tahun yang akan datang. Oleh karena itu, ingatkan diri Anda akan tujuan Anda
setiap hari. Dan lakukan setiap hari, bila tidak memungkinkan lakukan setiap
minggu. Dengan cara ini, Anda akan tetap termotivasi dan membantu Anda
mengatasi masalah atau kesulitan yang Anda hadapi sepanjang jalan yang Anda
lalui. Saat Anda mencoba untuk mempelajari sesuatu hal baru,coba duduk dan
bayangkan bagaimana kehidupan Anda pada tahun- tahun mendatang.
Penting
juga untuk mengevaluasi ulang tujuan-tujuan Anda secara periodik. Adakalanya
perjuangan keras Anda untuk bisa mencapai tujuan Anda kemungkinan tidak sesuai
dengan rencana yang sudah Anda susun. Jika Anda ingin mengubahnya, jangan
anggap itu sebagai menyerah kalah. Tapi sebagai bukti pertumbuhan pribadi Anda.
Lalu persiapkan diri untuk mencapai tujuan baru yang lebih tepat atau cocok
untuk Anda.
Sikap Menghadapi Kegagalan
Sering
kali kita membayangkan dunia sekitar kita begitu sangat menakutkan. Kemudian
imanijasi rasa takut itu menyebabkan diri kita defensif dan mengalami
kegagalan. Bahkan kita meragukan keberhasilan kita. Dan keberhasilan yang
pernah kita buat akan terlupakan. Pikiran tersebutlah yang akan mendukung kita
akan mengalami kegagalan, dan juga akan memenuhi ramalan negatif diri kita.
Namun
bila kita percaya diri kita akan jauh dari kegagalan. Dan bila kita menciptakan
pengalaman yang positif dalam ingatan kita , maka kita akan dapat meningkatkan
citra diri. Dengan cara ini, rasa takut yang menghantui kita akan memudar dan
keyakinan diri akan semakin kuat.
Bila
kita sanggup berhadapan dengan rasa takut, kita dapat membangun citra diri yang
lebih kuat. Identitas diri akan berkembang sejalan dengan pertumbuhan pribadi
dan kemampuan untuk mencapai sesuatu.
Berikut
sikap lain dalam menghadapi kegagalan :
1. Mempunyai mental yang kuat (
positif atau negatif )
Menggambarkan kepada kita bagaimana sikap mental dapat membuat perbedaan. Saat orang lain mengalami kegagalan atau kehancuran orang yang mememiliki sikap mental positip akan mampu bertahan menjadi lebih baik, dan berhasil mencapai sukses.
Menggambarkan kepada kita bagaimana sikap mental dapat membuat perbedaan. Saat orang lain mengalami kegagalan atau kehancuran orang yang mememiliki sikap mental positip akan mampu bertahan menjadi lebih baik, dan berhasil mencapai sukses.
Tidak
ada jalan yang rata dan mudah untuk mencapai sukses yang sejati. Sukses yang
sejati hanya dapat dicapai setelah kita melalui berbagai rintangan, kesulitan,
bahkan kegagalan-kegagalan yang kesemuanya harus kita hadapi dengan sikap
mental positif.
Saat
menghadapi kesulitan, tak perluh kita buang waktu untuk mengeluh, hadapi dengan
sikap mental pantang menyerah. Saat menghadapi kegagalan tak perlu kita buang
waktu untuk menyesalinya, bangkit dan hadapi dengan sikap mental pasti bisa.
Saat mendapat teguran atau hinaan tak perlu kita buang waktu untuk marah atau
sakit hati, jadikan teguran atau hinaan ini sebagai pendorong untuk membuktikan
bahwa kita mampu bekerja dengan lebih baik, bahkan menjadi yang terbaik.
Sikap
mental negatif. Yang terpikir dalam benak “ Celaka benar nasibku ini. Habislah
sudah hidupku.” Teguran ini menjadi beban baginya. Sikap mental positif yang
terpikir dalam benak, “ Saya harus mengatasi segala kegagalan ini, dan
membuktikan bahwa saya mampu dengan labih baik.” Teguran itu dijadikannya
sebagai cambuk untuk menjalani roda kehidupan.
2. Mempunyai iman yang kuat
Kita
harus mempunyai imam kepada Allah. Bila kita punya iman, maka hal negatif akan
jauh dari kita, sebagai dampak dari menghadapi kegagalan itu, sehingga kita
dapat mempunyai rasa untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
3. Mempunyai rasa tanggung jawab pada
diri kita sendiri
“
Saya harus kuat dan mampu bertahan agar dapat keluar dari penjara ini dalam
keadaan hidup, karena ada tugas besar yang menanti.” “ Saya tidak akan sanggup
menahan siksaan seberat ini terus menerus.“
Akibatnya
dari pemikiran mereka itu beberapa bulan kemudian banyak dari mereka yang
mengalami gangguan jiwa, kematian, dan tersiksa batin.
Ciptakan
Berbagai Skenario
Jalan
menuju sukses akan terasa kurang menekan jiwa, jika kita memutuskan bahwa
kegagalan hanyalah suatu pengalaman yang akan menghantarkan kita untuk mencoba
berusaha lagi dengan pendekatan yang berbeda.
Setiap
dari kita pastilah mempunyai cita-cita yang tinggi, namun kita tetap menghadapi
dengan realitas yang tidak sepenuhnya mendukung dan mungkin sering menderita
akan kegagalan dan penolakan dari orang lain. Meskipun tekad kita memaksa diri
untuk tetap gigih berusaha namun citra diri kita bisa memudar akibat kelelahan
dan sikap sinis orang lain.
Dalam
perjalanannya, sering kali kita mengalami saat penuh amarah, stress, depresi,
sebelum akhirnya kita berhasil mencapai tujuan.
Segala
sesuatu yang terjadi memiliki hikmah. Orang yang dapat mengambil pelajaran
adalah orang yang memiliki keteguhan dan kepercayaan diri untuk menjalani hidup
masa depan yang lebih baik.
Kita
tidak boleh mengijinkan kegelisahan, umpan balik negatif dan stress mendorong
kita untuk melakukan kompromi dengan aspirasi kita. Apabila kita kecewa kita
harus tetap berpegang teguh pada tujuan kita, sementara kita mengkaji kenyataan
yang kita hadapi.
Jika
kita menerima gagasan ini maka kita menumbuhkan semangat yang berbeda serta
mencari berbagai strategi lain menuju tujuan.
Tekad
kita akan makin teguh dan kita tidak akan mudah kecewa atau marah akibat
peristiwa yang dihadapi.
Pengalaman
yang negatif tidak akan membingungkan kita, jika kita dapat mengantisipasinya
sebagai bagian yang wajar dari suatu proses menuju keberhasilan. Ada 1001 cara
jalan menuju Roma, demikian pepatah mengatakan. Demikian juga untuk mencapai,
bisa dengan cara A Apabila cara A tidak bisa di lakukan, kita punya cara B.
Jika cara B juga sulit, kita punya cara C. Semakin banyak cara, kita telah
mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi untuk mencapai tujuan.
Bertahan
dengan Sikap Optimis
Dalam
menjalani hidup ini tidak selamanya lancar, dan terkadang hasil yang kita
harapkan, tidak seperti yang kita inginkan. Bila kita mendapatkan hasil seperti
yang kita harapkan, janganlah senang dulu.
Karena
setiap sesuatu yang kita jalani akan ada kelanjutan dan dampaknya. Dan bila
kita mendapatkan hasil, tidak seperti yang diharapakan, kita tidak boleh larut
dalam kesedihan, kekecewaan, kekesalan, dan stress, tetapi kita harus yakin
bahwa dengan usaha yang benar, ulet dan sunggguh-sungguh akan terbuka jalan
lebar untuk memperlancar usaha kita mencapai apa yang diinginkan.
Kita
dapat melihat sekitar kita yang mengalami kegagalan dalam hidupnya. Kita
perhatikan ada yang menjadi negatif tapi ada juga akan menjadi positif. Bila
kita menemukkan yang positif kita dapat mencontohnya dan dapat menjadi acuan
kita bila suatu saat kita menghadapai masalah yang sama dengannya. Namun bila
kita menemukan yang negatif, janganlah kita mengikutinya. Namun janganlah juga
langsung memvonis mereka. Karena dibalik hal negatif tersebut mereka punya
alasan yang khusus.
Ingatlah
bahwa porsi masalah yang kita hadapi tidaklah sama. Dan juga porsi dari
ketahanan mental setiap individu tidaklah sama. Mungkin pernah dikatakana bila
orang pintar maka mereka tidak akan terhambat dan mengalami kegagalan dalam
hidup kita. Hal itu salah besar, karena kepintaran menjamin kita akan berhasil
dalam hidup.
Kita
memang harus bersikap optimis, namun janganlah terlalu berlebihan, karena roda
kehidupan selalu berjalan. Adakalanya kita berada di atas , ada kalanya juga
kita berada di bawah.
Bangkit
Kembali dan Lakukan yang Terbaik
Tidak
ada hal yang sangat luar biasa dalam kesuksesan seorang manusia. Banyak cara
dan jalan yang dapat ditempuh untuk menempa potensi diri hingga titik maksimum.
Harus menjadi prioritas dan dibangun dengan landasan hormat terhadapa indivudu.
Kemitmen terhadap keunggulan dan ponolakan total terhadap keadaan yang tanggung
dan setengah-setengah.
Waktu
terus berjalan mengiringi kehidupan manusia malaju dari satu masa ke masa
berikutnya. Menghadapi perubahan demi perubahan. Seiring dengan perjalanan
waktu, selayaknya kita melakukan keanekaragaman aktivitas yang terbaik dalam
menghadapi berbagai perubahan.
Pelajaran
yang dapat diambil dari salah satu pengalaman sekitar kita, bahwa mengerahkan
segala sesuatu yang terbaik tidak selalu berarti melakukan sesuatu yang paling
kita mampu, dan tidak pernah berhenti melakukan lebih dari yang kita bisa. Hal
yang paling penting adalah bagaimana memaksimalkan potensi yang demikian serta
mengerjakan hal yang terbaik secara konsisten.
10 Langkah Perencanaan Karir Agar
Masa Depan Sukses
Sukses dalam karir identik dengan kesejahteraan. Dibutuhkan
pengetahuan dan perencanaan karir yang tepat di masa depan agar kita bisa
meraih impian seperti yang kita inginkan. Hal ini merupakan sesuatu yang
penting bagi karyawan. Dalam dunia kerja, ada perusahaan yang dengan senang
hati memikirkan karier karyawannya dan ada pula perusahaan yang hanya menguras
tenaga karyawan tanpa memikirkan masa depan mereka.
Sebagai karyawan, haruslah jeli dalam memilih perusahaan dan
jika sudah terlanjur masuk ke perusahaan, maka bisa menganalisa lebih jauh
apakah bertahan di perusahaan yang sama atau pindah jika tidak bisa memenuhi
impian karir Anda. Jika pindah juga ada dua pilihan, mau pindah ke perusahaan
lain atau memulai usaha sendiri. Keduanya punya konsekuensi masing-masing dan
kita harus bisa menjalaninya dengan perencanaan yang baik pula.
Tidak semua orang paham bagaimana cara merencanakan karir
yang baik. Mereka tahu ingin sukses berkarir namun kadang tak paham cara
meraihnya. Untuk memudahkan perencanaan karir, berikut ini ulasan tentang 10
langkah yang dapat membantu Anda membuat dan meraih perencanaan karier yang
bisa dijadikan panduan.
Masa depan adalah gambaran dari apa yang kita rencanakan dan
akan lakukan nantinya. Oleh karena itu jangan berharap masa depan cerah jika
saat ini tidak melakukan perencanaan yang baik. Berikut ini 10 langkah praktis
yang bisa membantu menyusun masa depan yang cerah:
1. Menyusun Visi Mulai Sekarang yang Bisa Berawal dari
Impian
Jika perusahaan punya visi dan misi, maka karyawan juga
harus punya visi. Visi ini bisa berawal dari mimpi yang ingin diraih. Merujuk pada ulasan Cambridge Dictionary,
visi adalah pandangan masa depan (view of the future). Jadi jika ingin membuat
visi maka harus bisa membayangkan diri
di masa mendatang, 5 sampai 10 tahun ke depan.
Jika masih bingung membuat visi, coba ikuti cara berikut
ini:
Tanyakan kepada diri apa yang Anda inginkan di masa
mendatang.
Bayangkan akan menjadi apa diri Anda beberapa tahun ke
depan.
Jika masih susah membayangkan sampai 5 tahun atau 10 tahun,
mulailah dengan visi 2 sampai 3 tahun.
Visi adalah panduan kemana harus melangkah kedepannya. Anda
harus jeli dalam membuat visi, jangan seperti memilih pakaian yang akan
digunakan hari ini yang bisa beganti-ganti pakaian. Visi harus spesifik, dan
perlu mengujinya, apakah hal itu memang benar-benar yang Anda inginkan di masa
mendatang. Visi bisa berganti namun jangan terlalu sering yang berakibat tidak
fokus atau bahkan gagal meraihnya.
2. Mulai Mengenali Diri, Jangan Fokus pada Kelemahan, Pacu
terus Kekuatan
Melihat kekuatan dan kelemahan ini tidaklah gampang. Kadang
orang lain lebih paham tentang kita akibat ego kita terhadap keinginan yang
bukan di bidang dimana kita berbakat. Untuk bisa mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki namun secara objektif bisa meminta pendapat dari
beberapa teman dekat. Catatlah hal-hal yang mereka ungkap mengenai kekuatan dan
kelemahan diri Anda.
Walaupun pendapat teman yang Anda mintai masukan tidak
sesuai dengan keyakinan, tampung saja semuanya. Andalah yang harus mengambil
peran lebih banyak untuk mengenal kekuatan dan kelemahan karena seharusnya Anda
adalah orang yang paling mengerti diri.
3. Review Pencapaian Masa Lalu, Pacu Bidang yang Sudah
Berhasil, Jangan Fokus pada Kegagalan
Dalam bekerja atau beraktifitas, jadikan keberhasilan demi
keberhasilan sebagai sebuah kebiasaan yang membanggakan. Setiap ada kegagalan,
evaluasi sejenak dan segera lupakan, namun jika punya keberhasilan, evaluasi
menyeluruh agar bisa mengulanginya lagi di masa yang akan datang dengan lebih
gemilang lagi.
Ada baiknya mencatat setiap penghargaan atau prestasi yang
pernah diperoleh saat bekerja. Bisa aja catatan prestasi ini kelak bermanfaat
saat mencari pekerjaan atau karir baru. Selain membuat resume atau CV lebih
menarik, catatan prestasi juga berguna untuk perencanaan karir kedepannya.
4. Fokus dan Tingkatkan terus Keterampilan yang Dikuasai
Keterampilan biasanya sejalan dengan minat. Tak ada salahnya
mencatat keterampilan yang Anda kuasai untuk merencanakan masa depan dengan
lebih baik. Keterampilan tidak pelu banyak-banyak, yang penting ahli di satu
bidang yang diminati, misalnya ketrampilan menulis untuk pekerjaan reporter,
selain itu kemampuan observasi,
menginterview, menginvestigasi, menulis, mengedit, dan lain sebagainya.
Dengan mencatat dan mengetahui keterampilan yang dikuasai,
kita dapat menyesuaikan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan keterampilan
tersebut. Perencanaan karier juga lebih
mudah dilakukan karena tidak terbatas dengan satu jenis pekerjaan saja.
5. Ikuti Passion karena Passion akan Menunjang Keterampilan
sehingga Bisa Menjadi Profesional dalam Bekerja
Bekerja dengan passion akan membuat semakin produktif,
karena dengan passion Anda akan rela berkorban apa saja termasuk uang, waktu
dan tenaga. Passion akan memberikan kepuasan dan rasa bahagia yang tak bisa
dibayar dengan apapun juga.
Contoh passion adalah misalnya Anda adalah seorang karyawan
di perusahaan IT dan sangat tertarik di bilang teknologi komputer dan gadget,
jika sudah punya passion di bidang tersebut, maka Anda akan rela mengembangkan
minat di bidang itu sepulang kerja. Bisa jadi Anda akan menemukan ilmu-ilmu
baru di bidang teknologi komputer.
Hal ini berkebalikan juga jika posisi Anda bekerja pada
bidang yang tidak disukai. Daripada buang waktu percuma, ada baiknya mencari pekerjaan
yang sesuai dengan passion agar hasil kerja juga maksimal.
6. Cermat Membaca Tren dan Peluang Karir di Masa Depan
Perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini disadari
atau tidak telah menutup beberapa pekerjaan sekaligus membuka kesempatan karir
di bidang yang lainnya. Contohnya saja pekerjaan atau bidang yang terkait surat
menyurat, fotografi dan sejenisnya. Sebagai gantinya kesempatan berkarya di
bidang aplikasi android dan transaksi berbasis online terbuka lebar.
Kita harus jeli membaca tren masa depan ini. Jangan sampai
kita menggeluti bidang yang ternyata kedepan sudah tidak ada lagi akibat
tergilas kemajuan teknologi. Jika kita tak bisa memprediski tren masa depan,
setidaknya kita bisa cepat adaptasi dan menyesuaikan keterampilan yang kita
miliki dengan kondisi saat ini.
7. Membuat Career Path yang Terukur dengan Metode “SMART”
Metode SMART yaitu Specific, Measureable, Achievable,
Realistic, dan Time-bound banyak digunakan dalam perencanaan karir karena lebih
spesifik, dapat dicapai, realistis dan memiliki tenggat waktu dalam pencapaian
tujuan.
Anda bisa memulai metode tersebut dengan menentukan apa yang
akan dilakukan beberapa tahun ke depan. Bisa dimulai dengan perencanaan setiap
tahunnya, setiap 6 bulan dan bahkan gol setiap bulannya. Jangan lupa untuk
disiplin melakukan evaluasi, setidaknya evaluasi pencapaian setiap bulan atau
setiap 6 bulan untuk meraih karier yang Anda idamkan.
8. Jalankan Rencana Karir yang sudah Dibuat dengan Disiplin
dan Bertanggung Jawab
Banyak orang gagal karena tidak disiplin dalam menjalankan
rencana yang sudah dibuat. Sebuah perencanaan yang matang dan detail tidak akan
berarti apa-apa tanpa adanya eksekusi. Metode SMART akan banyak membantu
memberikan panduan bagaimana membuat sebuah perencanaan karir yang tepat.
9. Demi Menunjang Tujuan yang Ingin Diraih, Tingkatkan Terus
Keterampilan dan Level Pendidikan
Tak jarang rencana karir yang ingin diraih membutuhkan
ketrampilan yang memadai dan juga level pendidikan yang setara. Mau tidak mau
Anda harus lakukan ini. Meningkatkan ketrampilan dan pendidikan juga bisa jadi
media kita untuk memperluas wawasan, koneksi dan peluang karir atau bisnis yang
lebih baik lagi kedepannya.
10. Lakukan Evaluasi Perencanaan Karir Secara Berkala, Bisa
Triwulan, Semester atau Tahunan
Evaluasi rutin merupakan bagian penting dari sebuah perencanaan. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengontrol dan memperbaiki hal-hal yang telah dilakukan apakah sesuai di jalur perencanaan karier atau menyimpang. Di sisi lain, evaluasi rutin terhadap perencanaan karier, juga bisa dijadikan sebagai metode yang efektif untuk mencapai tujuan karir secara berkala.
Memahami Potensi diri dan Evaluasi Berkala Sebagai Kunci
Masa Depan yang Cerah
Masa depan adalah seperti apa yang kita rencanakan. Dalam
perencanaan karier, seringkali perlu meluangkan waktu untuk mengenal diri
sendiri, dan melihat peluang di luar diri kita. Lebih awal dalam merencanakan
karir akan lebih baik, syaratnya harus bertindak sesuai rencana dan
mengevaluasinya secara rutin.
Manajemen pengambangan
karier
Setiap pekerja yang merencanakan pengembanagn karier perlu
bersikap dan bertindak sebagai berikut:
a. Memilih bidang pekerjaan
b. Memahami dan meneriam kedudukan yang sekarang
c.Merencanakan jalan keluar
Manajemen pengembangan karier berlangsung secara dua arah:
Arah pertama harus datang dari para pekerja dengan aktif
merencanakan dan melakukan kegiatan ke arah kemajuan dan perkembangan untuk
mewujudkan karier yang sukses
Arah kedua dalam pengembangan karier harus datang dari organisasi
untuk membantu dan memberi peluang bagi pekerja yang potensial dalam
mengembangkan karier.
Bantuan organisasi dalam pengembagan karier dapat berupa
hal-hal sebagai berikut:
·
organisasi harus menempatkan para pekerja sebgai
pertner yang harus dibantu sepenuhnya dalam mengembangkan kariernya
·
organisai wajib membantu para pekerja untuk
mengetahui kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan pekerjaan
·
organisasi perlu memberikan dorongan kepada para
pekerja agar menegelola kariernya sejalan dengan strategi organisasi dan
pengembnagannya
·
data yang dimiliki organisasi untuk perencanaan
SDM sebagai keputusan masa mendatang dapat dipadankan dengan tujuan pekerja
dalam manajemen pengambangan karier
·
organisasi harus memepergunakan data hasil
penilaian kerja agar dapat menempatkan pekerja secara tepat untuk jabatan
tertentu
·
hubungan kebutuhan pengembnagan karier pekerja
secara individu dengan kebutuhan pengambangan kerier organisasi harus sejalan
Manfaat pengembangan karier
Pengembangan karier pada dasarnya memiliki manfaat yang
hampir sama dengan apa yang dikemukakan di atas, namun manfaat pengembangan ini
ada kekhususan karena sudah menyangkut kegiatan pendidikan dan latihan.
Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan kemampuan karyawan
Dengan pengembangan karier melalui pendidikan dan latihan,
akan lebih meningkat kemampuan intelektual maupun ketrampilan karyawan yang
dapat disumbangkan kepada organisasi.
b)Meningkatnya suplay karyawan yang berkemampuan
Jumlah karyawan yang lebih tinggi kemampuannya dari
sebelumnya akan menjadi bertambah, sehingga memudahkan pihak pimpinan untuk
menempatkan dalam job atau pekerjaan yang lebih tepat. Dengan demikian suplay
karyawan yang berkemampuan bertambah dan jelas akan dapat menguntungkan
organisasi.
Kesimpulan
Dalam mencapai karir terdapat beberapa hal dasar yang harus
dipahami yakni pemahaman diri, bakat, kemampuan, dan potensi serta minat
sebenarnya di hati kita. Hambatan yang mempengaruhi proses menuju tercapainya
karir berasal dari diri sendiri dan factor lingkungan kita. Dari beberpapa
hambatan baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungan luar,
terdapat beberapa solusi untuk mengatasinya yakni melakukan apa yang kita dapat
lakukan(sesuai kemampuan), senantiasa bersabar, percaya pada kemampuan dirim
selalu berfikir positif serta selalu fokus dengan karir yang kita citakan
Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/RismaJayanti/manajemen-karir-makalah-psikologi-sumber-daya-manusia-risma-aip-umb
https://initugasku.wordpress.com/2010/03/19/manajemen-karier/
https://www.cermati.com/artikel/10-langkah-perencanaan-karir-agar-masa-depan-sukses
https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-pengertian-tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/
https://lokerberbagi.blogspot.co.id/2014/02/permasalahan-karir-dan-solusinya.html
0 comments