Apresiasi Puisi
Hay..hay..hay
Ini nih teman
aku ada modul bahasa indonesia yang kaya e perlu banget buat kalian yang pingin pintar bahasa Indonesia baut di baca
so stay cun yaa
MENGAPRESIASI PUISI
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul
Kompetensi dasar : 1. Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
2. Memahami secara lisan teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
A. Pengertian Apresiasi
Apresiasi adalah suatu langkah untuk mengenal, memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjek apresiator dapat menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar.
B. Proses Apresiasi
Setelah kita memilih suatu karya yang ingin di apresiasi misal disini saya memilih Puisi.Karena puisi termasuk karya sastra atau teks seni berbahasa, perlu dilakukan aktivitas berupa:
1. Mendengarkan/menyimak.
2. Membaca.
3. Menonton.
4. Mempelajari bagian-bagiannya.
5. Menceritakan kembali.
6. Mengomentari.
7. Meresensi.
8. Membuat parafrasa.
9. Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan karya tersebut.
10. Merasakan seperti: mendeklamasikan (untuk puisi ) atau melakonkan.(untuk drama )
11. Membuat sinopsis untuk cerita, dan sebagainya.
C. Jenis Apresiasi
Dalam mengapresiasi sebuah karya seni maka seseorang akan merespon kedalam bentuk apresiasi yang bersifat kinetik atau sikap tindakan dan apresiasi yang bersifat verbalitas.
ü Apresiasi bersifat kinetik, yaitu sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra lalu berlanjut pada keseriusan untuk melakukan langkah-langkah apresiatif secara aktif.
ü Apresiasi bersifat verbal, yaitu pemberian penafsiran, penilaian, dan penghargaan yang berbentuk penjelasan, tanggapan, komentar, kritik, dan saran serta pujian baik secara lisan maupun tulisan.
D. Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.Pada umumnya puisi terdiri dari :
§ Puisi terikat oleh baris dalam tiap bait.
§ Banyak kata atau suku kata dalam setiap baris.
§ Rima.
§ Irama.
§ Bahkan pada jenis puisi tertentu ada keterikatan pada persajakan seperti, a,a,a,a atau a,b,a,b,
Pemilihan kata dan penataan kalimat yang terdapat dalam puisi bertujuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan atau pengalaman bathin yang utuh. Hal itu menjadikan puisi mengandung unsur kepadatan, keselarasan, dan keterpaduan.
E. Hakikat Puisi
Puisi bukan lagi sebuah bentuk karya sastra yang kaku dan penuh persyaratan tetapi puisi dalam modern adalah puisi yang bebas.Sebuah karya sastra, puisi tetap harus memiliki kemampuan menampung segala unsur yang berkaitan dengan kesastraan.Ada 3 aspek dalam hakikat puisi yaitu :
a. Sifat atau Fungsi Seni
b. Kepadatan
c. Ekspresi tidak langsung.
F. Unsur –unsur dalam Puisi
Di dalam sebuah puisi juga terdapat unsur – unsur puisi yaitu :
a. Tema
§ Tema adalah pokok persoalan (subyek matter) yang dikemukakan oleh pengarang melalui puisinya. Pokok persoalan dikemukakan oleh pengarang baik secara langsung maupun secara tidak langsung (pembaca harus menebak atau mencari-cari, menafsirkan).
b. Perasaan /Rasa
§ Rasa adalah ungkapan atau ekspresi penyair kepada sesuatu yang dituangkan ke dalam puisinya.Rasa juga merupakan cara bagaimana penyair menerjemahkan kebentuk perasaan dan pengalaman batinnya kepada keahlian untuk memilih kata-kata figuratif yang dianggap dapat mewakili perasan atau ekspresinya terhadap sesuatu.
c. Nada dan Suasana
§ Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karyanya pada umumnya. Terhadap pembaca, penyair bisa bersikap rendah hati, angkuh, persuatif, sugestif.
d. Pesan atau Amanat
§ Pesan atau amanat adalah hal yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca lewat kata-kata dalam puisinya. Makna dapat ditelaah setelah pembaca memahami tema, nada, dan suasana puisi tersebut.
Berikut ini adalah puisi yang akan saya apresiasikan yaitu “PIDATO SEORANG DEMONSTRAN” karya (Karya Mansur Samin) .
Berikut sedikit profil Mansur Samin :
§ Mansur Samin (lahir di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 29 April 1930) adalah sastrawan Indonesia. Pendidikan terakhir: SMA Solo. Pernah menjadi guru, redaktur Siaran Sastra RRI Solo, redaktur mingguan Adil, (Solo), wartawan harian Merdeka (Jakarta), dan redaktur majalah Cerpen. Dia juga banyak menulis cerita anak-anak. Sajaknya, "Raja Sisingamangaraja",mendapat Hadiah Kedua majalah Sastra tahun 1963. Karya lainnya:
ü Perlawanan (kumpulan sajak, 1966)
ü Kebinasaan Negeri Senja (drama, 1968)
ü Tanah Air (kumpulan sajak, 1969)
ü Dendang Kabut Senja (kumpulan sajak, 1969)
ü Sajak-Sajak Putih (1969)
ü Sontanglelo: Sajak-Sajak Cerita Rakyat (1996).
PIDATO SEORANG DEMONSTRAN
(Karya Mansur Samin)
Mereka telah tembak teman kita
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia
Ketika kesukaran tambah menjadi
para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja
Ketika produksi negara kosong
para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja
Di masa gestok rakyat dibunuh
para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja
Mereka diupah oleh jerih orang tua kita
tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?
A. Unsur – unsur puisi PIDATO SEORANG DEMONSTRAN
1. Tema :Kritik sosial,Keadilan Sosial
2. Perasaan /Rasa :Marah,kecewa,sedih
3. Nada dan Suasana :Tegang,mencekam
4. Pesan atau Amanat :
Tegakkan sebuah keadilan.Seharusnya sebuah hukum tidak memandang siapapu.Siapa yang berbuat salah harus di tindak,di proses sesuai hukum yang ada.Bukan malah saling menutupi demi sebuah nama besar atau instansi.Berantas para koruptor yang merusak nama instasi.Hukum maupun aturan yang ada di Indonesia sudah benar tetapi dalam prakteknya banyak penyelewengan,banyak anggota dewan yang berbuat di luar aturan yang ada.SDM yang di Indonesia wajib di majukkan,di sejahterakan perekonomian,kualitas pendidikan juga haru di tinggakatkan demi pembangunan dan masa depan Negara Indonesia.
B. GAYA BAHASA (MAJAS)
§ Majas merupakan alat yang di pergunakan penyair yang dipergunakan untuk mencapai aspek kepuitisan atau sebuah kata yang mempunyai arti secara konotatif tidak secara sebenarnya.
§ Dalam puisi ini menggunakan majas :
1. Majas Metafora
§ Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
§ Contohnya dalam puisi sebagai berikut :
ü “Ketika telah mendobrak sekretariat Negara”
Yaitu menggambarkan keadaan pemerintah, yang sudah tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku sehingga masih bayak penyimpangan-penyimpangan tidak sesuiai dengan keinginan masyarakat.
ü “Mereka di upah oleh jerit orang tua kita”
Saat negara membutuhkan Anggaran Pendapatan Biaya Neagara (APBN) yaitu dengan meminta pajak bumi bangunan untuk keperluan negara, di salah gunakan untuk keperluan pribadi.
ü “Mendongkel wibawa kepala Negara”
Yaitu menurunkan harakat dan martabat pemerintah
2. Majas Personifikasi
§ Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
§ Contohnya dalam puisi sebagai berikut :
ü “Penjilat mulai beraksi Seakan-akan masyarakat ingin meminta-minta”
C. PENCITRAAN PADA PUISI SEORANG DEMONSTRANS
§ Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair.
§ Berikut citraan yang terdapat pada puisi tersebut :
1. Citra penglihatan adalah citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihatan (mata).
Contohnya :
ü Rakyat diam saja
ü Orang tua kita
ü Para menteri
ü Rakyat di bunuh
2. Citra Pendengaran adalah citraan yang dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara dan biasanya berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga).
Contohnya :
ü Para pemimpin asyik ngomong yaitu bualan-bualan yang tidak berguna.
ü Di atasi dengan mupakat. Tapi kenyataanya untuk kepentingan pribadi.
§ Keterangan Waktu
Keterangan waktu adalah suasana puisi yang menunjukkan kapan terjadinya sesuatu.
Contohnya :
ü “Mereka telah tembak teman kita”
Yang maksudnya perlawanan demonstrans pada tahun 1966.
ü “Harga-harga terus menanjak”
Yang maksudnya harga makanan pokok pada tahun 1966 sangat mahal.
§ Parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks dalam bentuk lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.
Parafrasa Puisi Pidato Seorang Demonstran
Puisi di atas menggambarkan kekecewaan seorang demonstran atas meninggalnya teman mereka yang di tembak polisi ketika mereka sedang menuntut kejelasan tentang penyelesaian masalah yang sedang terjadi ketika mendobrak sekretariat negara.Mereka semakin kecewa dengan tindakan hukum di Indonesia karena tidak menangani dan mengusut masalah dengan benar.Tidak ada keadilan dalam masalah ini,seolah-olah para penegak hukum melupakan begitu saja.Mereka saling menutupi masalah ini agar nama-nama mereka tidak tercoreng.Seharusnya Hukum harus di tegakkan siapapun yang berbuat salah harus mendapatkan sanksi yang sesuai tindakan dan Hukum harus bisa transparan tanpa memandang siapa orang baik jabatan /pangkat,kaya,miskin,saudara,keluarga,bahkan orang tua sendiri sehingga keadilan dapat di peroleh.Ketika masalah belum terselesaikan para menteri sibuk keluar negeri serta para pejabat yang melakukan korupsi sehingga rakyat semakin kecewa dan tidak percaya.Dan rakyat tidak bisa berbuat banyak untuk masalah ini.Seharusnya para pejabat yang diberi tugas dan amanat dari rakyat menjalankan tugasnya dengan baik malah sebaliknya.
Di saat produksi negara sedang kosong para dewan perwakilan rakyat malah gembor –gembor alias ngomong saja tanpa ada tindakan untuk mengatasi masalah yang ada.Sehingga harga-harga semakin naik.Yang membuat rakyat semakin menjerit dan kesulitan dengan keadaan rakyat yang miskin akan semakin sengsara hidupnya.Tingkat SDM yang rendah karena pendidikan mereka yang rendah dan pengetahuan tentang politik yang kurang membuat rakyat hanya bisa diam dan percaya terhadap pejabat yang banyak melakukan KKN.Peraturan –peraturan yang sudah sesuai satu persatu di langgar.Para pejabat sudah menyeleweng dari aturan-aturan yang ada.Sehingga ketika masalah datang para pejabat hanya bisa saling menyalahkan dan saling menuduh satu sama lain.
Rakyat semakin membenci para pejabat karena Pajak yang seharusnya di fungsikan untuk pembangunan dan kemakmuran rakyat malah di korupsi di gunakan untuk kepentingan pribadi,golongan petinggi negara.Padahal pajak yang di bayarkan hasil kerja keras orang tua mereka.Seharusnya para oknum yang berbuat bukan untuk kepentingan masyarakat harus di berantas.Agar kehidupan SDM semakin meningkat dari segi ekonomi sehingga tingkat pendidikan mereka meningkat.Karena SDM bagus akan mempengaruhi pembangunan Negara.Mari semua elemen menyatukan tekad untuk pembangunan Negara kearah yang lebih baik dan maju.
0 comments