#jakarta#SEDULUR20#WIKUSAMALuapan EkspresikuMy Life StorySandhy Putra MalangsmktelkomsmktelkommalangTugas Sekolah
Komunikasi dan Etika Profesi
Makalah Komunikasi dan Etika Profesi
“Hambatan berkarir dikantor”
“Hambatan berkarir dikantor”
Dosen
Windu Gata, Dr., M.Kom
Windu Gata, Dr., M.Kom
OLEH:
PUTRI KUSRIYANTI 41815110138
UNIVERSITAS MERCUBUANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
JAKARTA 2018
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
JAKARTA 2018
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia memiliki serangkaian kebutuhan yang harus dipenuhi baik itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan, kebutuhan ini akan terpenuhi apabila seseorang memiliki uang. Seseorang harus bekerja untuk memperoleh uang, walaupun uang bukan satu-satunya alasan mengapa orang bekerja. Menurut Pandji Anoraga (1992:11) “Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapai, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukan akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya”. Sebelum seseorang bekerja seseorang harus memilih pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.
Ketika kita dihadapkan dalam pemilihan karir, maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan dalam diri, pekerjaan apa yang harus saya pilih. Apakah saya akam menjadi guru? Apakah saya akan menjadi wiraswasta? Apakah saya akan menjadi pengacara atau pilot? Dan banyak lagi pertanyaan- pertanyaan lain yang muncul. Menentukan suatu pilihan memang tidaklah mudah banyak hal yang harus diperhitungkan, begitupun dalam pemilihan karir.
Pemilihan karir merupakan suatu proses untuk memilih suatu pekerjaan tertentu. Seseorang akan mempertimbangkan beberapa pilihan pekerjaan yang didasarkan atas berbagai faktor diantaranya kesesuaian internal seperti minat,kemampuan, dan nilai-nilai, dukungan orang tua, pengaruh teman sebaya, dan lain-lain. Seiring proses pemilihan tersebut, ia akan melakukan eksplorasi terhadap diri sendiri, bidang studi, dan pekerjaan yang mungkin akan menjadi pilihannya. Proses ekplorasi akan memungkinkan seseorang mengenal dirinya meliputi minat, bakat, dan kemampuan yang dimilikinya. Proses eksplorasi juga memungkinkan dirinya untuk semakin mengenal dunia kerja dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Ia akan menentukan pilihannya, yaitu karir apa saja yang sesuai dengan dirinnya.
Memilih dan merencanakan karir merupakan salah satu tugas perkembangan pada masa remaja. Hakikat tugas perkembangan tujuan tugas ini adalah memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mempersiapkan diri memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki pekerjaan tersebut. Dasar psikologis studi tentang minat remaja, menunjukkan bahwa perencanaan dan persiapan pekerjaan merupakan minatnya yang pokok, baik remaja pria maupun wanita yang berusia 15-16 (Syamsu Yusuf LN, 2006:83).
Setiap proses atau tahap yang mengarah pada pemilihan karir yaitu pemilihan jurusan di sekolah akan berpengaruh pada pemilihan jurusan dan penentuan perguruan tinggi kelak, dan akan jadi apa kelak. Proses ini merupakan serangkaian proses untuk perencanaan masa depan terutama dalam bidang karir. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan karir tidak semata dalam pemilihan pekerjaan semata. Dapat dikatakan prosesnya cukup panjang.
Dapat dikatakan pola asuh orang tua mempunyai hubungan yang erat dengan pemilihan karir anak. Dalam hubungan orang tua dan anak, kadang anak mereka sering harus belajar menyesuaikan diri dengan aturan yang dibuat oleh orang tua. Ada tiga macam bentuk pengasuhan yang biasa digunakan oleh orang tua antara lain yaitu (1) pengasuhan otoriter, (2) pengasuhan demokratis, (3) pengasuhan Permissif.
Pola asuh yang berbeda-beda akan menghasilkan sikap, kepribadian dan perilaku yang berbeda-beda juga terutama dalam pengambilan keputusan. Ada anak yang bebas menentukan pilihannya sendiri ada pula yang selalu harus mengikuti keputusan orang tua hal ini tergantung pola asuh yang diterapkan orang tua. Siswa SMA berada pada masa remaja dimana mereka sudah harus mempersiapkan dan memilih karir untuk masa depannya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Jamilah (2005) mengenai hambatan-hambatan yang mempengaruhi ketepatan pilihan karir siswa. Hasil dari penelitian tersebut terdapat hambatan internal dan hambatan eksternal. Salah satu hambatan eksternal adalah orang tua dan presentasenya 79,1% yaitu pada katagori tinggi, artinya bahwa dalam pemilihan karir siswa orang tua kurang mendukung serta terlalu memaksakan keinginan atau hendaknya terhadap karir yang dipilih anaknya bahkan siswa tidak memiliki pilihan pekerjaan atau karir.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Pudji Hartuti (2002) mengenai hubungan antara kesan anak tentang pola asuh orang tua, sikap sosial, minat karir, dan pilihan karir : pengujian teori Roe dalam konteks sosio-kultural Indonesia. Hasil penelitian didapat adanya hubungan positif secara signifikan tersebut adalah kesan anak tentang pola asuh orang tua dengan sikap sosial dan minat karir dengan pilihan karir.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa memang ada keterkaitan antara orang tua dengan pilihan karir anak. Terbukti ternyata orang tua menjadi salah satu hambatan eksternal dalam pemilihan karir anak. Penelitian yang lain kesan anak tentang pola asuh orang tua dengan sikap sosial dan minat karir dengan pilihan karir hasilnya adanya hubungan positif secara signifikan. Lebih lanjut peneliti ingin mengkhususkan melakuan penelitian mengenai pola asuh demokratis.
Pola asuh demokratis merupakan perpaduan antara pola asuh otoriter dan pola asuh Permissif. Pola asuh demokratis orang tua lebih hangat penuh kasih sayang. Orang tua juga lebih demokratis pada anak, anak lebih bisa menentukan pilihannya anak dilatih untuk bertanggung jawab namun orang tua tetap memberi pengawasan sehingga anak tidak di lepas begitu saja masih dalam batasan normatif. Orang tua demokratis lebih bisa merangsang anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, bebas memilih, bisa menyelesaikan tugas-tugas atau hal-hal yang dikehandaki, namun orang tua tetap mengarahkan.
B. Landasan Teori
Tujuan atau sasaran karir adalah “posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.” Tujuan atau sasaran karir tidak otomatis tercapai bila seorang pegawai memenuhi syarat yang harus dipenuhi karena untuk menduduki suatu karir tertentu, kadang- kadang harus memenuhi syarat- syarat yang seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada tidaknya lowongan jabatan yang dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi dari pimpinan, dan ada tidaknya kandidat lain yang sama kualitasnya, semua itu dapat membatasi kemajuan karir seorang pegawai.
Dalam berkarir diperlukan adanya Managemen Karir.Managemen Karir sendiri adalah proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih baik keahlian dan minat karir mereka dan untuk memanfaatkan keahlian da minat ini dengan cara yang paling efektif.Manajemen karir individu sebagai manajemen karir yang dilakukan secara individu dengan tujuan menetapkan perencanaan da perkembangan karirnya selanjutnya
Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976).
Manfaat Perencanaan Karir
Pengembangan karier memberikan petunjuk tentang siapa diantara para pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan di masa depan dan dengan demikian suplai intenal melalui karyawan dari dalam perusahaan dapat lebih tejamun. Berarti organisasi tidak selalu harus mencari tenaga kerja dari luar organisasi untuk mengisi lowongan yang terjadi karena berbagai hal seperti adanya pekerja yang berhenti, diberhentikan memasuki usia pensiun atau meninggal dunia.Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karier para anggota organisasi meumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai. Sika demikian pada umumnya mengakibatkan keinginan pindah ke organisasi berusaha memelihara kepentingan dan memuaskan kebutuhan para anggotanya.
Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat kemampuan yang belum digunakan secara optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata. Dengan adanya sasaran karier yang jelas para pegawai terdorong untuk mengembangkan potensi tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan produktif dibarengi oleh perilaku positif sehingga organisasi semakin mapu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya, dan para pegawai pun mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi
Perencanaan karier mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang, tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti profesional.
Perencanaan karir adalah suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk meD. nyesuaikan tujuan karir da kemampuan untuk mengisinya secara sistematis.
Langkah-langkah perencanaan karir :
• Menilai diri sendiri
• Menetapkan tujuan karir
• menyiapkan rencana-rencana kegiatan untuk mencapai tujuan karir
• melaksanakan rencana-rencana
Proses Managemen Karir
TAHAP 1 : Career Exploration
Didasarkan pada tingkat exploration behavior dikembangkan oleh vocational psychologist. Exploraion behavior mental atau fisik aktifitas seseorang. Dalam hal ini diperlukan diperlukan informasi mengenai individu tersebut dalam lingkungan. Informasi digunakan untuk pengembangkan individu dan accupational concept.
TAHAP 2 : Development of Career Goal
Menurut goal setting theory, tujuan aka mempengaruhi perilaku melalui direct attentions, stimulating effort, serta facilitating the development strategies (Loke dan Lartham) kemampuan dan keahlian lewat pengalaman kerja. Jadi kemajuan karir diperoleh dalam pengabdian
TAHAP 3 : Political System
Terutama pada perusahaan yang quasimatrix, seperti perusahaan telekomunikasi, akuntansi dan projek-projek kompleks yang ada dalam organisasi. Oleh James Rosenbaum disebut sebagai metode allokasi turnamen.yakni bersaing untuk memperebutkan kesempatan.
Pedoman Dalam Managemen Karir
• Hindarkan Kejutan Realitias
• Berikan pekerjaan awal yang menantang
• Berikan tinjauan pekerjaan yang realistis dalam perekrutan
• bersikap menuntut
• adakan rotasi pekerjaan da pelacakan pekerjaan
• tingkatka penilaian prestasi yag berorientasi pada karir
• dorongan aktifitas perencanaan karir
C. Pembahasan
Perencanaan karir merupakan proses yang disengaja di mana dengan melaluinya seseorang menjadi sadar akan atribut-atribut yang berhubungan dengan karir personal dan serangkaian langkah sepanjang hidup memberikan sumbangan pemenuhan karir. Tanpa adanya sebuah proses yang dipersiapkan dengan matang, seseorang kemungkinan akan gagal untuk mencapai karirnya kecuali orang tersebut adalah yang bejo. Menurut kami, berikut adalah beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya karir yang kita citakan:
1.Pemahaman Diri
Dalam menentukan karir, kita harus mengetahui keadaan diri kita sendiri. Dalam memahami diri, banyak penjelasan yang dapat digali mengenai diri kita, seperti kelebihan dan kekurangan kita , kepribadian, kebutuhan-kebutuhan pokok, cara hidup yang kita inginkan, minat dan bakat, cita-cita dan harapan kita kedepan, serta apa saja yang penting bagi kita. Semakin paham akan diri kita sendiri, maka potensi kita untuk mencapai karir yang kita citakan akan mudah kita dapatkan.
2.Bakat, Kemampuan, dan Potensi
Bakat adalah kemampuan yang terus diasah atau suatu ihwal yang dibawa sejak lahir. Kemampuan adalah suatu kecakapan yang diperoleh setelah memperoleh pengalaman atau pelajaran. Potensi adalah semua kekuatan atau kecakapan yang dimiliki baik itu di bawa sejak lahir maupun yang diperoleh dari pengalaman dan pelajaran. Setiap manusia dilahirkan ke dunia ini dilengkapi dengan bakat/kemampuan yang melekat padanya. Semakin memahami bakat, kemampuan dan potensi yang kita miliki maka akan semakin tepat dan mudah kita dalam mencapai karir yang kita citakan. Semakin tepat kita meletakan posisi sesuai kemampuan kita, maka proses yang kita hadapi untuk menunjang karir akan semakin mudah.
3.Minat
Minat merupakan rasa tertarik kita pada sesuatu yang disebabkan beberapa faktor. Minat seseorang berhubungan dengan senang atau tidaknya terhadap suatu bidang tertentu. Setiap orang yang mempunyai minat yang berbeda, walaupun diantaranya ada juga yang sama. Minat muncul berdasarkan bakat yang ada. Dengan kata lain apabila seseorang mempunyai bakat dibidang seni lukis, maka ia berminat untuk mengikuti les lukis. Selain itu, minat juga dapat muncul karena ada pengaruh dari luar. Minat seseorang bisa berubah karena adanya pengaruh dari luar seperti lingkungan dan kebutuhan. Berdasarkan ketentuan diatas tentang minat, maka diharapkan minat yang didasari oleh bakat, kemudian dikembangkan secara maksimal dan ditunjang oleh fasilitas yang diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Meskipun kita telah meluruskan hal-hal yang mempengaruhi karis seperti yang telah dipaparkan diatas, tentunya dalam prosesnya akan terdapat banyak hambatan. Salah satu hambatan yang memiliki porsi besar dalam menggapai karir adalah hambatan dari diri kita sendiri. Hambatan dari faktor kemampuan diri adalah salah satu faktornya. Faktor kemampuan diri antara lain keadaan fisik, kemampuan/kecakapan atau kecerdasan (IQ), keterampilan, bakat, minat dan keterbatasan diri yang merupakan faktor penghambat utama sehingga sebaiknya dalam menentukan cita-cita harus disesuaikan dengan keadaan fisik kita. Selain itu, kadangkala kita juga tersandung oleh prasangka. Prasangka merupakan anggapan pada sesuatu yang tidak benar. Prasangka sering menghambat kita dalam pergaulan, seperti diketahui bahwa sifat setiap orang berbeda, begitu juga dengan sifat setiap suku bangsa. Prasangka yang pernah dialami pasti akan menimbulkan hambatan. Dengan mengetahui bahwa prasangka itu menimbulkan hambatan maka setiap orang akan berusaha mengatasinya. Selain hambatan dari dalam diri, ada juga hambatan yang timbul dari faktor lingkungan. Hambatan yang berasal dari faktor lingkungan yaitu keinginan orang tua, keadaan sosial, pendapat orang tua atau teman, pendapat masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat.
Dari beberpapa hambatan baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungan luar, kami maka diperlukan cara untuk mengatasi hambatan tersebut.
1.Melakukan apa yang kita dapat lakukan.
Dengan melakukan hal sesuai dengan kemampuan kita dan tidak muluk-muluk pada cita-cita yang jauh dari beberapa factor pendukung pencapaian karir, maka karir kita akan berjalan dengan baik waktu demi waktu.
2.Bersabar
Keberhasilan tidak pernah datang secara instan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melatih kesabaran diri sekaligus mematangkan mental kita dalam menghadapi kegagalan.
3.Percaya pada kemampuan diri
Semakin percaya dengan kemampuan yang kita miliki maka akan diri kita akan termotivasi tersendiri untuk menunjang karir dengan baik. Pada dasarnya, orang yang merasa ragu pasti pada akhirnya akan mengalami kegagalan.
4.Selalu berfikir positif
Dengan selalu berfikir positif, maka kira tidak akan ragu dengan jalan yang kita telusuri.
5.Fokus dengan karir yang kita citakan
Fokus adalah salah satu hal yang krusial bagi kita yang sedang dalam proses pencapaian cita-cita. Dengan selalu fokus terhadap yang kita citakan, maka masalah yang selalu membisiki kita dalam beraktifitas tidak akan mempengaruhi tercapainya karir.
Mengatasi Hambatan-hambatan Internal
Untuk mencapai suatu tujuan, entah itu sukses dalam karir atau pekerjaan, studi, atau apapun itu, tidak tertutup kemungkinan kita akan menghadapi berbagai hambatan atau kesulitan, yang berasal dari eksternal maupun internal (psikologis). Hambatan yang kedua inilah
yang terkadang justru lebih sulit diatasi, atau bahkan sulit dikenali. Kita sering konflik dengan diri sendiri. Atau muncul keraguan bahkan pikiran-pikiran negatif yang membuat kita tidak berani melangkah.
Karena itu, agar langkah kita semakin mantap dalam mencapai cita-cita ataupun tujuan kita, terlebih dahulu atasi hambatan-hambatan internal seperti berikut ini:
1.Rasa takut
Rasa takut bisa bermacam-macam. Takut ditolak, takut gagal, atau rasa takut yang tidak jelas, hanya sekedar takut. Jika Anda percaya bahwa Anda harus melakukan sesuatu secara sempurna atau tidak melakukan sama sekali, Anda akan memberikan tekanan yang besar pada diri Anda. Dengan kata lain, ketika Anda tidak merasa yakin Anda mampu mendapatkan yang terbaik dalam hal yang Anda lakukan, lebih baik Anda tidak melakukannya. Pemikiran seperti ini yang akan membuat Anda tidak bisa mencapai kesuksesan, karena Anda tidak memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk sukses.
Untuk mengatasi rasa takut, mulailah dengan mengakui, ada rasa takut dalam diri Anda. Selama rasa takut itu ada di dalam alam bawah sadar Anda, rasa takut itu mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan Anda. Kenali sumber-sumber keresahan Anda secara sadar, dengan begitu kekuatannya akan berkurang. Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dengan seorang teman, keluarga, ataupun terapis yang mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan emosionalnya sendiri.
2.Pikiran negatif
Pikiran Anda sendiri yang menyakitkan bisa menghambat Anda. Kita sering mengirimkan begitu banyak pesan negatif pada diri sendiri, seperti "Saya kurang pandai", "Saya tidak pernah bisa membuat keputusan yang baik" dan sebagainya. Nah, mulailah amati pikiran- pikiran negatif Anda dan tulis di buku catatan. Mintalah teman-teman dan kolega Anda untuk membahas setiap komentar kritis yang Anda buat tentang diri Anda sendiri untuk membantu Anda menjadi lebih sadar terhadap hal itu. Lalu analisa pesan-pesan tersebut. Apakah pesan itu benar adanya. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, Anda akan mulai mengubah cara Anda berpikir dan bertindak.
Berikutnya, ketika Anda gagal, jangan mencaci maki diri Anda sendiri. Lebih baik pikirkan penjelasan lain. Yang terpenting, ingatkan diri Anda bahwa untuk berubah diperlukan keberanian dan kegigihan. Dan bahwa Anda berani sekalipun hanya mencoba.
3.Rasa kewalahan
Atasi setiap tugas besar selangkah demi selangkah. Jangan biarkan kesulitan atau kebesaran itu mengintimidasi Anda. Dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang bisa diselesaikan, akan mendatangkan beberapa kesuksesan. Dan Anda akan tergerak untuk bergerak maju.
4.Kebiasaan menunda
Menunda pekerjaan atau tugas adalah hambatan sukses terbesar dalam bidang apa saja. Dan Anda mungkin harus membayar mahal untuk akibat yang ditimbulkannya. Rasa takut mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak waktu dan energi dibandingkan yang digunakan untuk menyelesaikan tugas itu.Cobalah atur waktu Anda, dan cobalah untuk mengerjakannya secara nonstop untuk menyelesaikannya. Di akhir jam yang ditentukan Anda sudah melakukan kemajuan. Gunakan energi Anda untuk membakar hasrat dan keinginan untuk terus bergerak maju untuk memenuhi impian.
5.Kurang fokus
Kita mudah tergelincir jika tujuan yang akan dicapai adalah beberapa bulan atau tahun yang akan datang. Oleh karena itu, ingatkan diri Anda akan tujuan Anda setiap hari. Dan lakukan setiap hari, bila tidak memungkinkan lakukan setiap minggu. Dengan cara ini, Anda akan tetap termotivasi dan membantu Anda mengatasi masalah atau kesulitan yang Anda hadapi sepanjang jalan yang Anda lalui. Saat Anda mencoba untuk mempelajari sesuatu hal baru,coba duduk dan bayangkan bagaimana kehidupan Anda pada tahun- tahun mendatang.
Penting juga untuk mengevaluasi ulang tujuan-tujuan Anda secara periodik. Adakalanya perjuangan keras Anda untuk bisa mencapai tujuan Anda kemungkinan tidak sesuai dengan rencana yang sudah Anda susun. Jika Anda ingin mengubahnya, jangan anggap itu sebagai menyerah kalah. Tapi sebagai bukti pertumbuhan pribadi Anda. Lalu persiapkan diri untuk mencapai tujuan baru yang lebih tepat atau cocok untuk Anda.
Sikap Menghadapi Kegagalan
Sering kali kita membayangkan dunia sekitar kita begitu sangat menakutkan. Kemudian imanijasi rasa takut itu menyebabkan diri kita defensif dan mengalami kegagalan. Bahkan kita meragukan keberhasilan kita. Dan keberhasilan yang pernah kita buat akan terlupakan. Pikiran tersebutlah yang akan mendukung kita akan mengalami kegagalan, dan juga akan memenuhi ramalan negatif diri kita.
Namun bila kita percaya diri kita akan jauh dari kegagalan. Dan bila kita menciptakan pengalaman yang positif dalam ingatan kita , maka kita akan dapat meningkatkan citra diri. Dengan cara ini, rasa takut yang menghantui kita akan memudar dan keyakinan diri akan semakin kuat.
Bila kita sanggup berhadapan dengan rasa takut, kita dapat membangun citra diri yang lebih kuat. Identitas diri akan berkembang sejalan dengan pertumbuhan pribadi dan kemampuan untuk mencapai sesuatu.
Berikut sikap lain dalam menghadapi kegagalan :
1.Mempunyai mental yang kuat ( positif atau negatif )
Menggambarkan kepada kita bagaimana sikap mental dapat membuat perbedaan. Saat orang lain mengalami kegagalan atau kehancuran orang yang mememiliki sikap mental positip akan mampu bertahan menjadi lebih baik, dan berhasil mencapai sukses.
Tidak ada jalan yang rata dan mudah untuk mencapai sukses yang sejati. Sukses yang sejati hanya dapat dicapai setelah kita melalui berbagai rintangan, kesulitan, bahkan kegagalan-kegagalan yang kesemuanya harus kita hadapi dengan sikap mental positif.
Saat menghadapi kesulitan, tak perluh kita buang waktu untuk mengeluh, hadapi dengan sikap mental pantang menyerah. Saat menghadapi kegagalan tak perlu kita buang waktu untuk menyesalinya, bangkit dan hadapi dengan sikap mental pasti bisa. Saat mendapat teguran atau hinaan tak perlu kita buang waktu untuk marah atau sakit hati, jadikan teguran atau hinaan ini sebagai pendorong untuk membuktikan bahwa kita mampu bekerja dengan lebih baik, bahkan menjadi yang terbaik.
Sikap mental negatif. Yang terpikir dalam benak “ Celaka benar nasibku ini. Habislah sudah hidupku.” Teguran ini menjadi beban baginya. Sikap mental positif yang terpikir dalam benak, “ Saya harus mengatasi segala kegagalan ini, dan membuktikan bahwa saya mampu dengan labih baik.” Teguran itu dijadikannya sebagai cambuk untuk menjalani roda kehidupan.
2.Mempunyai iman yang kuat
Kita harus mempunyai imam kepada Allah. Bila kita punya iman, maka hal negatif akan jauh dari kita, sebagai dampak dari menghadapi kegagalan itu, sehingga kita dapat mempunyai rasa untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
3.Mempunyai rasa tanggung jawab pada diri kita sendiri
“ Saya harus kuat dan mampu bertahan agar dapat keluar dari penjara ini dalam keadaan hidup, karena ada tugas besar yang menanti.” “ Saya tidak akan sanggup menahan siksaan seberat ini terus menerus.“
Akibatnya dari pemikiran mereka itu beberapa bulan kemudian banyak dari mereka yang mengalami gangguan jiwa, kematian, dan tersiksa batin.
Ciptakan Berbagai Skenario
Jalan menuju sukses akan terasa kurang menekan jiwa, jika kita memutuskan bahwa kegagalan hanyalah suatu pengalaman yang akan menghantarkan kita untuk mencoba berusaha lagi dengan pendekatan yang berbeda.
Setiap dari kita pastilah mempunyai cita-cita yang tinggi, namun kita tetap menghadapi dengan realitas yang tidak sepenuhnya mendukung dan mungkin sering menderita akan kegagalan dan penolakan dari orang lain. Meskipun tekad kita memaksa diri untuk tetap gigih berusaha namun citra diri kita bisa memudar akibat kelelahan dan sikap sinis orang lain.
Dalam perjalanannya, sering kali kita mengalami saat penuh amarah, stress, depresi, sebelum akhirnya kita berhasil mencapai tujuan.
Segala sesuatu yang terjadi memiliki hikmah. Orang yang dapat mengambil pelajaran adalah orang yang memiliki keteguhan dan kepercayaan diri untuk menjalani hidup masa depan yang lebih baik.
Kita tidak boleh mengijinkan kegelisahan, umpan balik negatif dan stress mendorong kita untuk melakukan kompromi dengan aspirasi kita. Apabila kita kecewa kita harus tetap berpegang teguh pada tujuan kita, sementara kita mengkaji kenyataan yang kita hadapi.
Jika kita menerima gagasan ini maka kita menumbuhkan semangat yang berbeda serta mencari berbagai strategi lain menuju tujuan.
Tekad kita akan makin teguh dan kita tidak akan mudah kecewa atau marah akibat peristiwa yang dihadapi.
Pengalaman yang negatif tidak akan membingungkan kita, jika kita dapat mengantisipasinya sebagai bagian yang wajar dari suatu proses menuju keberhasilan. Ada 1001 cara jalan menuju Roma, demikian pepatah mengatakan. Demikian juga untuk mencapai, bisa dengan cara A Apabila cara A tidak bisa di lakukan, kita punya cara B. Jika cara B juga sulit, kita punya cara C. Semakin banyak cara, kita telah mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi untuk mencapai tujuan.
Bertahan dengan Sikap Optimis
Dalam menjalani hidup ini tidak selamanya lancar, dan terkadang hasil yang kita harapkan, tidak seperti yang kita inginkan. Bila kita mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan, janganlah senang dulu.
Karena setiap sesuatu yang kita jalani akan ada kelanjutan dan dampaknya. Dan bila kita mendapatkan hasil, tidak seperti yang diharapakan, kita tidak boleh larut dalam kesedihan, kekecewaan, kekesalan, dan stress, tetapi kita harus yakin bahwa dengan usaha yang benar, ulet dan sunggguh-sungguh akan terbuka jalan lebar untuk memperlancar usaha kita mencapai apa yang diinginkan.
Kita dapat melihat sekitar kita yang mengalami kegagalan dalam hidupnya. Kita perhatikan ada yang menjadi negatif tapi ada juga akan menjadi positif. Bila kita menemukkan yang positif kita dapat mencontohnya dan dapat menjadi acuan kita bila suatu saat kita menghadapai masalah yang sama dengannya. Namun bila kita menemukan yang negatif, janganlah kita mengikutinya. Namun janganlah juga langsung memvonis mereka. Karena dibalik hal negatif tersebut mereka punya alasan yang khusus.
Ingatlah bahwa porsi masalah yang kita hadapi tidaklah sama. Dan juga porsi dari ketahanan mental setiap individu tidaklah sama. Mungkin pernah dikatakana bila orang pintar maka mereka tidak akan terhambat dan mengalami kegagalan dalam hidup kita. Hal itu salah besar, karena kepintaran menjamin kita akan berhasil dalam hidup.
Kita memang harus bersikap optimis, namun janganlah terlalu berlebihan, karena roda kehidupan selalu berjalan. Adakalanya kita berada di atas , ada kalanya juga kita berada di bawah.
Bangkit Kembali dan Lakukan yang Terbaik
Tidak ada hal yang sangat luar biasa dalam kesuksesan seorang manusia. Banyak cara dan jalan yang dapat ditempuh untuk menempa potensi diri hingga titik maksimum. Harus menjadi prioritas dan dibangun dengan landasan hormat terhadapa indivudu. Kemitmen terhadap keunggulan dan ponolakan total terhadap keadaan yang tanggung dan setengah-setengah.
Waktu terus berjalan mengiringi kehidupan manusia malaju dari satu masa ke masa berikutnya. Menghadapi perubahan demi perubahan. Seiring dengan perjalanan waktu, selayaknya kita melakukan keanekaragaman aktivitas yang terbaik dalam menghadapi berbagai perubahan.
Pelajaran yang dapat diambil dari salah satu pengalaman sekitar kita, bahwa mengerahkan segala sesuatu yang terbaik tidak selalu berarti melakukan sesuatu yang paling kita mampu, dan tidak pernah berhenti melakukan lebih dari yang kita bisa. Hal yang paling penting adalah bagaimana memaksimalkan potensi yang demikian serta mengerjakan hal yang terbaik secara konsisten.
10 Langkah Perencanaan Karir Agar Masa Depan Sukses
Sukses dalam karir identik dengan kesejahteraan. Dibutuhkan pengetahuan dan perencanaan karir yang tepat di masa depan agar kita bisa meraih impian seperti yang kita inginkan. Hal ini merupakan sesuatu yang penting bagi karyawan. Dalam dunia kerja, ada perusahaan yang dengan senang hati memikirkan karier karyawannya dan ada pula perusahaan yang hanya menguras tenaga karyawan tanpa memikirkan masa depan mereka.
Sebagai karyawan, haruslah jeli dalam memilih perusahaan dan jika sudah terlanjur masuk ke perusahaan, maka bisa menganalisa lebih jauh apakah bertahan di perusahaan yang sama atau pindah jika tidak bisa memenuhi impian karir Anda. Jika pindah juga ada dua pilihan, mau pindah ke perusahaan lain atau memulai usaha sendiri. Keduanya punya konsekuensi masing-masing dan kita harus bisa menjalaninya dengan perencanaan yang baik pula.
Tidak semua orang paham bagaimana cara merencanakan karir yang baik. Mereka tahu ingin sukses berkarir namun kadang tak paham cara meraihnya. Untuk memudahkan perencanaan karir, berikut ini ulasan tentang 10 langkah yang dapat membantu Anda membuat dan meraih perencanaan karier yang bisa dijadikan panduan.
Masa depan adalah gambaran dari apa yang kita rencanakan dan akan lakukan nantinya. Oleh karena itu jangan berharap masa depan cerah jika saat ini tidak melakukan perencanaan yang baik. Berikut ini 10 langkah praktis yang bisa membantu menyusun masa depan yang cerah:
1. Menyusun Visi Mulai Sekarang yang Bisa Berawal dari Impian
Jika perusahaan punya visi dan misi, maka karyawan juga harus punya visi. Visi ini bisa berawal dari mimpi yang ingin diraih. Merujuk pada ulasan Cambridge Dictionary, visi adalah pandangan masa depan (view of the future). Jadi jika ingin membuat visi maka harus bisa membayangkan diri di masa mendatang, 5 sampai 10 tahun ke depan.
Jika masih bingung membuat visi, coba ikuti cara berikut ini:
Tanyakan kepada diri apa yang Anda inginkan di masa mendatang.
Bayangkan akan menjadi apa diri Anda beberapa tahun ke depan.
Jika masih susah membayangkan sampai 5 tahun atau 10 tahun, mulailah dengan visi 2 sampai 3 tahun.
Visi adalah panduan kemana harus melangkah kedepannya. Anda harus jeli dalam membuat visi, jangan seperti memilih pakaian yang akan digunakan hari ini yang bisa beganti-ganti pakaian. Visi harus spesifik, dan perlu mengujinya, apakah hal itu memang benar-benar yang Anda inginkan di masa mendatang. Visi bisa berganti namun jangan terlalu sering yang berakibat tidak fokus atau bahkan gagal meraihnya.
2. Mulai Mengenali Diri, Jangan Fokus pada Kelemahan, Pacu terus Kekuatan
Melihat kekuatan dan kelemahan ini tidaklah gampang. Kadang orang lain lebih paham tentang kita akibat ego kita terhadap keinginan yang bukan di bidang dimana kita berbakat. Untuk bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki namun secara objektif bisa meminta pendapat dari beberapa teman dekat. Catatlah hal-hal yang mereka ungkap mengenai kekuatan dan kelemahan diri Anda.
Walaupun pendapat teman yang Anda mintai masukan tidak sesuai dengan keyakinan, tampung saja semuanya. Andalah yang harus mengambil peran lebih banyak untuk mengenal kekuatan dan kelemahan karena seharusnya Anda adalah orang yang paling mengerti diri.
3. Review Pencapaian Masa Lalu, Pacu Bidang yang Sudah Berhasil, Jangan Fokus pada Kegagalan
Dalam bekerja atau beraktifitas, jadikan keberhasilan demi keberhasilan sebagai sebuah kebiasaan yang membanggakan. Setiap ada kegagalan, evaluasi sejenak dan segera lupakan, namun jika punya keberhasilan, evaluasi menyeluruh agar bisa mengulanginya lagi di masa yang akan datang dengan lebih gemilang lagi.
Ada baiknya mencatat setiap penghargaan atau prestasi yang pernah diperoleh saat bekerja. Bisa aja catatan prestasi ini kelak bermanfaat saat mencari pekerjaan atau karir baru. Selain membuat resume atau CV lebih menarik, catatan prestasi juga berguna untuk perencanaan karir kedepannya.
4. Fokus dan Tingkatkan terus Keterampilan yang Dikuasai
Keterampilan biasanya sejalan dengan minat. Tak ada salahnya mencatat keterampilan yang Anda kuasai untuk merencanakan masa depan dengan lebih baik. Keterampilan tidak pelu banyak-banyak, yang penting ahli di satu bidang yang diminati, misalnya ketrampilan menulis untuk pekerjaan reporter, selain itu kemampuan observasi, menginterview, menginvestigasi, menulis, mengedit, dan lain sebagainya.
Dengan mencatat dan mengetahui keterampilan yang dikuasai, kita dapat menyesuaikan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan keterampilan tersebut. Perencanaan karier juga lebih mudah dilakukan karena tidak terbatas dengan satu jenis pekerjaan saja.
5. Ikuti Passion karena Passion akan Menunjang Keterampilan sehingga Bisa Menjadi Profesional dalam Bekerja
Bekerja dengan passion akan membuat semakin produktif, karena dengan passion Anda akan rela berkorban apa saja termasuk uang, waktu dan tenaga. Passion akan memberikan kepuasan dan rasa bahagia yang tak bisa dibayar dengan apapun juga.
Contoh passion adalah misalnya Anda adalah seorang karyawan di perusahaan IT dan sangat tertarik di bilang teknologi komputer dan gadget, jika sudah punya passion di bidang tersebut, maka Anda akan rela mengembangkan minat di bidang itu sepulang kerja. Bisa jadi Anda akan menemukan ilmu-ilmu baru di bidang teknologi komputer.
Hal ini berkebalikan juga jika posisi Anda bekerja pada bidang yang tidak disukai. Daripada buang waktu percuma, ada baiknya mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion agar hasil kerja juga maksimal.
6. Cermat Membaca Tren dan Peluang Karir di Masa Depan
Perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini disadari atau tidak telah menutup beberapa pekerjaan sekaligus membuka kesempatan karir di bidang yang lainnya. Contohnya saja pekerjaan atau bidang yang terkait surat menyurat, fotografi dan sejenisnya. Sebagai gantinya kesempatan berkarya di bidang aplikasi android dan transaksi berbasis online terbuka lebar.
Kita harus jeli membaca tren masa depan ini. Jangan sampai kita menggeluti bidang yang ternyata kedepan sudah tidak ada lagi akibat tergilas kemajuan teknologi. Jika kita tak bisa memprediski tren masa depan, setidaknya kita bisa cepat adaptasi dan menyesuaikan keterampilan yang kita miliki dengan kondisi saat ini.
7. Membuat Career Path yang Terukur dengan Metode “SMART”
Metode SMART yaitu Specific, Measureable, Achievable, Realistic, dan Time-bound banyak digunakan dalam perencanaan karir karena lebih spesifik, dapat dicapai, realistis dan memiliki tenggat waktu dalam pencapaian tujuan.
Anda bisa memulai metode tersebut dengan menentukan apa yang akan dilakukan beberapa tahun ke depan. Bisa dimulai dengan perencanaan setiap tahunnya, setiap 6 bulan dan bahkan gol setiap bulannya. Jangan lupa untuk disiplin melakukan evaluasi, setidaknya evaluasi pencapaian setiap bulan atau setiap 6 bulan untuk meraih karier yang Anda idamkan.
8. Jalankan Rencana Karir yang sudah Dibuat dengan Disiplin dan Bertanggung Jawab
Banyak orang gagal karena tidak disiplin dalam menjalankan rencana yang sudah dibuat. Sebuah perencanaan yang matang dan detail tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya eksekusi. Metode SMART akan banyak membantu memberikan panduan bagaimana membuat sebuah perencanaan karir yang tepat.
9. Demi Menunjang Tujuan yang Ingin Diraih, Tingkatkan Terus Keterampilan dan Level Pendidikan
Tak jarang rencana karir yang ingin diraih membutuhkan ketrampilan yang memadai dan juga level pendidikan yang setara. Mau tidak mau Anda harus lakukan ini. Meningkatkan ketrampilan dan pendidikan juga bisa jadi media kita untuk memperluas wawasan, koneksi dan peluang karir atau bisnis yang lebih baik lagi kedepannya.
10. Lakukan Evaluasi Perencanaan Karir Secara Berkala, Bisa Triwulan, Semester atau Tahunan
Evaluasi rutin merupakan bagian penting dari sebuah perencanaan. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengontrol dan memperbaiki hal-hal yang telah dilakukan apakah sesuai di jalur perencanaan karier atau menyimpang. Di sisi lain, evaluasi rutin terhadap perencanaan karier, juga bisa dijadikan sebagai metode yang efektif untuk mencapai tujuan karir secara berkala.
Memahami Potensi diri dan Evaluasi Berkala Sebagai Kunci Masa Depan yang Cerah
Masa depan adalah seperti apa yang kita rencanakan. Dalam perencanaan karier, seringkali perlu meluangkan waktu untuk mengenal diri sendiri, dan melihat peluang di luar diri kita. Lebih awal dalam merencanakan karir akan lebih baik, syaratnya harus bertindak sesuai rencana dan mengevaluasinya secara rutin.
Daftar Pustaka
Yahya , Zamharil dan Fitri Hidayati . 2015. ANALISIS PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN
PADA PT. BFI FINANCE Tbk PEKANBARU. Diambil dari : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=334595&val=7156&title=ANALISIS%20PENGE MBANGAN%20KARIR%20KARYAWAN%20%20PADA%20PT.%20BFI%20%20FINANCE%20T bk%20PEKANBARU
Putri , Venicka . 2018. 13 Penyebab Konflik Di Tempat Kerja Dan Cara Mengatasinya. Diambil dari
https://www.jadikaryawan.com/penyebab-konflik-di-tempat-kerja-dan-cara-mengatasi/
2012. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER Diambil dari : https://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/05/18/perencanaan-dan-pengembangan-karier/
04 Juni 2018 (◕‿◕✿)
@kusriyanti.putri
04 Juni 2018 (◕‿◕✿)
0 comments